Sering kali kita melihat status-status media sosial yang terkadang terkesan lebay. Berikut adalah beberapa contoh status media sosial yang bisa melenyapkan pahala dari kebaikan yang kita lakukan. Alasannya, saat status ini muncul maka akan dipandang oleh banyak orang sebagai suatu bentuk ria dan berlebihan. Seperti contoh, “Alhamdulillah, dah murojaah satu juz…” contoh lainnya;
“Sebentar lagi mau pergi kajian hadits”
“Hafalan hadits umdatul ahkam yang ke 120 kok lupa lagi ya”
“5 menit lagi mau berjama’ah isya’ di masjid”
“Suara ane tadi pas jadi imam shalat kedengaran ga ya ama makmum akhwat di belakang.”
“Sedang berada di kajian ustadz fulan. Persis depan beliau.”
“Khutbah jum’at di Masjid Nabawi kali ini sngat menyentuh”
“Aduh, tdi pas dimajlisnya syekh fulan gak sempat nyatat, padahal faidahnya banyak”
“Otw mekkah…. “
“Bismillah.. Aku datang memenuhi panggilanmu ya Allah.. Moga slamat sampe Makkah”
“Ini dah masuk thawaf k brapa ya…? Lupa ane.”
“Lantai tiga masjidil haram sepi bngett.. Sambil narsis depan ka’bah”
“Lantai 20 menara zam zam. Masyaallah… Sungguh agung ciptaan-Mu ya Allah…”
“Lagi muraja’ah jangan diganggu”
“Botak lgi.. Botak lagi… Padahal umrohnya bru minggu kmaren… Alhamdullah..”
“Alhamdulillah kajian Sohih Bukhori dah nyampe hadits ke 5700 san”
“Ada yang mau bantuin ana murajaah gak..?
“Lagi nunggu adzan Maghrib. Madinah 27/10/2014”
“Alhamdulillah umrohnya lancar”
Harga diri tidak akan meningkat dengan laporan-laporan seperti itu kepada penduduk dunia maya.
Berikan saja mereka faidah yang lebih bermanfaat. Kelak, seperti disebutkan hadits, tiga jenis punggawa islam akan diseret ke neraka:
- Pahlawan ilmu
- Pahlawan alqur’an dan
- Pahlawan di medan perang. Kenapa..?
Ketiganya larut/menikmati riya’, sum’ah dan sejenisnya. Bisa jadi, dengan status di atas, kitalah pahlawan tersebut yang kelak terseret dalam neraka. Nauzubillah.
Lantas bagaimana jika niatnya untuk memotivasi orang lain agar turut melakukan kebaikan? Bukan seperti itu caranya, Anda bisa lakukan dengan menuliskan hikmah dari kebaikan yang Anda lakukan. Seperti jika sedang umrah, saat menikmati air zamzam, buat status kisah atau sejarah air zamzam dan perjuangan Siti Hajar. Bukan dengan status “Lagi minum air zamzam, segernya seperti disurga” lebay…