Suatu hari saya melakukan perjalanan ke Situbondo, untuk mendampingi panitia Tahajjud Call yang akan mengadakan agenda Qiyamullail bareng di samping pasir putih Sitobondo, tentu saya tidak sedang membahas hukum qiyamullail di samping pantai, karena memang tujuan kami adakan Tahajjud Call berpindah-pindah dari nuansa gunung, hotel berbintang hingga tepi laut adalah untuk mendapatkan sensasi spiritual yang baru, juga menghadang kejenuhan untuk Istiqomah salat malam, Semoga.
Seusai perjalanan kami menyusuri jalan menuju Surabaya, melihat masjid yang sangat ramai di pinggir jalan, banyak motor dan mobil parkir di pelataran masjid itu, hingga mobil mewah sekalipun sekelas Mercedes-Benz dan Alpard juga ikut nimbrung di situ, tentu heran, akhirnya kami putuskan untuk berhenti di masjid itu karena memang kami ingin istirahat dan sholat pada saat itu, tak disangka, kami turun mobil disambut oleh Takmir dan diarahkan menuju toilet dan tempat wudhu.
“Silahkan, sebelah sana Bapak tempat wudhu dan toiletnya”, begitu saut pria berpeci putih dan baju abu-abu, kamipun ditunggu keluar dan sudah disediakan tissue, Amazing lagi, ketika kami masuk karpetnya wangi dan sangat nyaman untuk beribadah, kamipun berlama-lama di dalam masjid.
Selesai kami shalat berjamaah kami disambut kembali, ditawari kopi dan teh hangat, lengkap dengan pilihan Snack yang ada, ternyata Takmir juga sudah menyebar tempat ngopi yang nyaman di pelataran masjid, dan Semua pelayanan ini tidak dipungut biaya, alias GRATIS.
Ini sungguh menakjubkan, semua Takmir melayani jamaah dengan penuh senyum dan ramah, hingga batin kami bergemuruh ingin “nyangoni” pengurus masjid yang melayani kami, sangking sungkannya.
Satu lagi, di masjid ini tentu tidak ada tulisan “Selain Jamaah dilarang Kencing di Masjid” atau tulisan galak lainnya “Dilarang Tidur di Masjid” dan “Dilarang Membawa Anak ke Masjid”.
Ketiga tulisan ancaman itu sering kali ditempel di masjid-masjid, entah berapa ratus masjid yang menuliskan ancaman itu, batin saya bertanya, jika anak tidak boleh bermain di masjid lantas mereka harus bermain dimana?
Pertama, bukankah masjid adalah tempat terbaik bagi anak-anak kita, kalau memang tidak mau diganggu ibadahnya, mungkin Takmir bisa sediakan Playground di masjid, karena dunia anak adalah dunia bermain dan dahulu Rasulullah hingga mengijinkan anak-anak untuk berlatih pedang di masjid.
Kedua, Kenapa tidak boleh kencing, bukankah Masjid dibangun dengan dana ummat? Mereka tidak punya hak untuk melarang, bahkan zaman Rasulpun, ada Yahudi yang kencing di dalam masjid Nabawipun, Rasul tak marah? Mestinya yang melarang kencing di masjid harus minta ijin ummat dulu atas pelarangan mereka.
Bukan kencingnya yang dilarang, tapi kita harus perbaiki sanitasi, pengairan, suci keeper toilet kita, bukan melarang ummat seperti itu, tentu ini menurut saya yang awam.
Saya membayangkan dan mengharapkan, masjid Wi-Fi nya harus kenceng, tidak boleh kalah dari warung kopi, punya tempat bermain anak-anak gratis, punya ambulance gratis nol rupiah, punya simpan pinjam syariah, memberikan ruang istirahat bagi pelaku perjalanan jauh, dan mampu memakmurkan ummat, bukan malah masjidnya makmur, takmirnya makmur, ummat yang semestinya yang paling diutamakan malah tidak nyaman lalu kabur.
Masjid harus bisa melayani dengan sepenuh hati, masjid harus mensejahterakan ummat, banyak orang terbelenggu hutang riba, karena memang masjid tidak mau “ngutangi” (memberikan pinjaman), banyak anak muda lebih betah di warung kopi, ketimbang di masjid, bahkan di rumah mereka sekalipun, karena memang Wi-Fi masjid dan rumah mereka lemot, juga terkadang pom bensin lebih ramah dari masjid, pelaku perjalanan boleh kencing dan tidur di pom bensin, karena di masjid mereka dilarang, dan ketika malam, banyak pagar masjid yang digembok rapat, tidak terbuka lebar seperti pom bensin yang melayani pelanggannya 24 jam.
Semoga Allah lembutkan hati kita semua, menjadi Ahlullah, Ahlu Baitillah, teriring harapan semoga masjid bisa tersenyum kembali. Terakhir kami mohon doa agar masjid kami Allah mudahkan dalam pembangunan, perencanaan program dan pemakmurannya nanti. Amin.