Dari Ibn Abbas, Rasulullah Saw bersabda:
خير ماء على وجه الأرض ماء زمزم، فيه طعام من الطعم، وشفاء من السقم، وشر ماء على وجه الأرض ماء برهوت بقية حضرموت كرجل الجراد من الهوام، يصبح يتدفق، ويمسي لا بلال بها.
“Sebaik-baik air yang terdapat di muka bumi adalah air zam-zam, karena air tersebut seperti makanan yang bisa mengenyangkan dan air tersebut bisa menyebutkan berbagai penyakit.
Dan seburuk-buruknya air yang terdapat di muka bumi ini adalah air yang berada di sumur barhut, letak sumur ini di wilayah Hadhramaut. Seperti kaki belalang setiap pagi air di sumur itu naik ke atas. Dan setiap sore di sumur itu airnya kering karena airnya turun lagi ke dasar sumur.” (HR. Thabrani).
Lembah Ahqaf di kawasan Hadhramaut Yaman menyimpan misteri yang membuat bulu Kuduk berdiri. Di kawasan ini terdapat lembah yang disebut dengan lembah Barhut dan sebuah sumur yang disebut-sebut sebagai tempat keberadaan arwah orang-orang kafir dan para calon penghuni neraka dari seluruh penduduk dunia.
Ketika orang-orang kafir dicabut nyawanya, malaikat membawa arwahnya menuju langit. Namun Allah Swt memerintahkan malaikat untuk melemparkan arwah itu di sumur Barhut, dan di sanalah arwah-arwah ini ditempatkan hingga kiamat tiba.
Informasi ini memang terdengar janggal karena urusan orang-orang yang telah meninggal dunia termasuk perkara ghaib Allah Swt, sehingga terkesan seperti cerita mitos dan legenda. Tapi banyak orang memperbincangkan dan meyakininya.
Meski demikian, dalam banyak literatur karya para ulama, bahkan dalam beberapa hadits disebutkan hadits salah satunya bersumber dari Anas bin Malik pun ada menyebutkan tentang Sumur Barhut ini:
“Ruh kaum beriman (ditempatkan) ke Jabiyah dan ruh kaum kafir (ditempatkan) ke bukit Hadhramaut yang disebut Barhut.”
Ali bin Abi Thalib RA juga mengatakan: “Sebaik-baik bukit manusia adalah bukit di Makkah, dan seburuk-buruk bukit manusia adalah bukit Al-Ahqaf, kyaitu bukit di Hadhramaut yang disebut dengan Barhut, di dalamnya terdapat ruh kaum kafir.”
Abdullah bin Umar juga mengatakan: “Sesungguhnya ruh kaum kafir dikumpulkan di Barhut sebuah lembah di Hadhramaut. Dan ruh mukmin di Jabiyyah. telaga Barhut ada di Yaman dan Jabiyah ada di Syam”.
Para ulama dahulu mensifati sumur ini kedalamannya tak terukur. Tidak ada yang sanggup menuruni sampai ke dasarnya.
Mungkin yang dimaksud orang tak sanggup menuruni hingga ke dasarnya adalah tidak ada yang mampu menuruninya tanpa bantuan peralatan canggih, karena dahulu ada peralatan itu.
Tak ada yang bisa memastikan, apakah yang disebut dengan Barhut oleh para sahabat itu Barhut yang di wilayah ini atau ada yang lain dan tidak diketahui, tak ada penjelasan para ulama.
Namun begitu banyak orang meyakini inilah tempatnya sumur Barhut Hadhramut, Yaman. Terkait dengan perkataan para sahabat nabi itu ada cerita yang dikisahkan ulama terdahulu.
Entah benar atau ini hanya sekedar mitos. Dulu ada seorang laki-laki dari sekitar tempat ini yang mencium bau busuk, kemudian ia mendengar kabar kematian pembesar-pembesar khalifah.
Lalu dia menyadari bahwa bau busuk itu tercium dari sumur barhut. Itulah mengapa sumur ini banyak membuat penasaran banyak orang termasuk orang-orang Eropa.
Ada cerita yang menyebutkan bahwa beberapa ekspedisi Eropa untuk mengungkap rahasia sumur barhut pernah dilakukan. Akan tetapi orang yang turun ke sumur ini tak kembali lagi.
Ada cerita lain dari ulama yang membuat sumur Barhut ini semakin membuat banyak orang merasa takut dengan tempat ini. Namun cerita ini pun tak bisa dipastikan kebenarannya.
Ada seorang laki-laki yang kaya menunaikan ibadah haji ke Makkah al-Mukaramah.
Sesampainya di Makkah ia menitipkan uangnya sebanyak 1000 dinar kepada seseorang yang terkenal dan dapat dipercaya serta saleh.
Setelah menyelesaikan wukuf di Arafah ia kembali ke Makkah. Namun, orang yang dititipi uang itu telah meninggal dunia.
Laki-laki ini pun menanyakan perihal uangnya kepada keluarganya. Tapi tidak seorang pun dari anggota keluarganya yang mengetahui tentang uang titipan itu.
Orang itu pun mengadukan masalahnya kepada para ulama Makkah. Mendengar cerita laki-laki itu para ulama Makkah menjawab jika separuh malam telah berlalu, mendekatlah ke sumur Zamzam.
Lihatlah dan Panggil namanya. Jika ia termasuk penghuni surga niscaya ia akan menjawab panggilanmu untuk kali pertama.
Maka, ia pun mengikuti nasihat itu lalu mendatangi sumur zam-zam, kemudian memanggil nama orang yang dititipi uang, namun tidak ada jawaban.
Karenanya ia kembali kepada para ulama Makkah dan menceritakan bahwa ia tidak mendengar apa pun saat memanggil nama orang yang dititipi di sumur zam-zam.
Mendengar cerita itu, para ulama Makkah spontan mengucapkan, “Innalillahi wa inna ilaihi rajiun”, kami khawatir jangan-jangan temanmu itu termasuk penghuni neraka, kalau begitu pergilah ke tanah Yaman. Di sana ada sebuah sumur yang diberi nama sumur Barhut.
Katanya sumur itu berada di tepi jahanam, lihatlah di waktu malam dan panggilah temanmu. Jika ia termasuk penghuni neraka, niscaya ia akan menjawab panggilanmu.
Maka, orang itu pun berangkat ke Yaman dan bertanya tentang sumur itu. Seseorang menunjukkan dan ia mengunjunginya di malam hari.
Ia melihat kedalamannya dan berseru “hai fulan”. Ternyata ada jawaban.
Ia bertanya, “di mana uang emasku?”
Dari dalam sumur itu ada yang menjawab, “Aku tanam di bagian ini ini dalam rumahku, aku memang belum memberitahukan kepada anakku pasti kamu mendapatkannya.”
Orang itu kembali bertanya, “Apa yang menyebabkan berada di sini? Padahal menurut prasangka kami, kamu adalah seorang yang baik?!”
Dari dalam sumur terdengar jawaban lagi, “Aku mempunyai seorang saudara perempuan yang fakir. Aku menjauhinya dan tidak menaruh belas kasihan kepadanya. Maka, Allah menghukum dan merendahkan kedudukan ku seperti ini.”
Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Saw dalam Hadits yang Shahih “Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan ikatan silaturrahim” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi.)