Azhari yang masih benci setengah mati terhadap Sayyid Quthb perlu berguru kepada Grand Syekh Al-Azhar, Syekh Ahmad Tayyib, pemegang pucuk tertinggi institusi Al-Azhar.
Syekh Tayyib dalam buku yang ditulis tahun 2013, At-Turats wat Tajdid: Munaqasyat wa Rudud, menyebutkan bagaimana kontribusi seorang Sayyid Quthb dalam menghalau pemikiran-pemikiran impor, baik dari kalangan kapitalis-liberalis maupun sosialis-komunis, serta memahamankan para pemuda pada zamannya tentang keagungan ajaran Islam.
Bercerita Syekh Ahmad Tayyib pada tahun 60-an, ketika ia hampir selesai jenjang Aliyah menuju jenjang perkuliahan, bahwa pemikiran dan filsafat sosialis-marxis sedang menjadi trand masa itu. Pemikiran ini memenuhi buku-buku bacaan, seminar-seminar, dan koran-koran, sehingga seseorang agar dianggap jenius, harus pandai berbicara tentang doktrin-doktrin marxis seperti materialisme historis, teori evolusi dan lain-lain.
Di masa itu, pilihannya hanya dua: membuka diri untuk menerima mentah-mentah pemikiran-pemikiran itu, atau menutup diri sama sekali tapi tidak bisa melakukan apa-apa.
Para ulama dan cendekiawan banyak yang tiarap, kecuali beberapa orang saja yang dengan gagah berani menghalau pemikiran-pemikiran itu, mengobrak-abrik dari akarnya, lalu menampakkan kepada masyarakat kelemahan dan kerancuan-kerancuannya.
Berkata Syekh Tayyib.
ولم ينقذنا من هذا الصراع إلا هذه النخبة من عظماء مفكري مصر، الذين صمدوا لهذا الفكر الوافد من شرق وغرب، وكشفوا عن كثير من عوراته ونقائصه أيضا، وبينوا للتائهين من القراء والشباب مواطن الضعف
والتهافت في هذه المذاهب، وكيف أنها مداهب هدامة.
“Tidak ada yang menyelamatkan kami dari perseteruan ini kecuali (sedikit) kumpulan para pemikir besar dari Mesir, yang berdiri teguh melawan pemikiran yang datang dari Barat dan Timur ini, mengungkap keburukan dan kekurangan-kekurangannya, serta menjelaskan kepada para pembaca dan kaum muda yang tersesat titik-titik kelemahan dan kerancuan aliran ini, dan bahwa aliran ini adalah aliran yang merusak.”
Siapa pemikir-pemikiran dari Mesir yang dianggap oleh Syekh Tayyib sebagai penyelamat itu? Pemikir terdepan yang disebutkan oleh Syekh Tayyib adalah Abbas Aqqad, diikuti dengan Muhammad Bahi, lalu Muhammad Al-Ghazali. Selesai dari Syekh Al-Ghazali, Syekh Tayyib lalu menulis:
وقل مثل ذلك عن الأستاذ سيد قطب وكتبه التي ألفها ليصور عدالة الإسلام الإجتماعية التي تقف دونها الأنظمة الاقتصادية والاجتماعية في الشيوعية والاشتراكية والرأسمالية حسرى كليلة الطرف
“Katakalah seperti yang telah kami sebutkan (Aqqad, Bahi, Al-Ghazali) tentang Al-Ustadz Sayyid Quthb dan buku-buku yang telah ia tulis, sebagai upayanya untuk menggambarkan keadilan sosial Islam yang membuat hukum-hukum ekonomi dan sosial dalam aliran Komunis, Sosialis dan Kapitalis lemah tak berdaya.”
رحمه الله رحمة واسعة