Di zaman saya di Koordinator Pramuka dulu, Jamrana pernah di adakan dengan hanya melibatkan seorang Pembina Gugus Depan dan seorang Pembina pendamping dari kelas Lima. Biasanya di setiap Jamrana itu ditugaskan dua orang Pembina pendamping kelas lima.
Seorang untuk Regu Penggalang, seorang lagi untuk Sangga Ppenegak. Entah kenapa zaman saya jadi BINDEP, hal itu tidak berlaku. KMI hanya memberikan Izin kepada seorang saja Pembina pendamping kelas lima.
Tapi ya namanya kebutuhan, jadi tetap saja tiap-tiap Gugus Depan menugaskan dua orang Pembina pendamping dengan resiko tentu saja di botaki kepalanya karena tidak masuk kelas tanpa izin tertulis. Makanya terkenal sekali lagu yang beredar saat itu diantara Pembina kelas lima :
“Intadzir dakwah…intadzir dakwah….” (tunggu panggilan…tunggu panggilan…)
Sampai akhirnya benar-benar penggilan itu datang. KMI ingin tahu siapa satu lagi teman yang ditugaskan secara “illegal” oleh gugus depan. AKhirnya dipanggillah satu per satu Pembina pendamping yang diizinkan KMI.
“Anta sama siapa saja jadi Pembina pendamping?”
“Bi nafsi Ust…” (Sendiri Ust…)
“Jangan Bohong kamu….”
“Sohih Ust… ana bi nafsih…” (Betul Ust, saya sendirian)
“Ga usah bohong…Saya tahu semuanya, kalian Pembina pendamping berdua kan??”
“La Ustadz…Illa ana wa bindep faqot “ (Tidak Ust… kecuali saya sama Bindep saja)
“Lho…masih mau bohong, ini teman kamu itu sudah saya periksa… sudah ngaku lalu manggil kamu kesini sebagai temannya… Ayo ngaku… kalau ga kamu sekalian saya Botakin…”
Pembina Pendamping kelas lima ini mulai Ragu….
“Ayo… mau ngaku ga?? Kamu jadi Pembina pendamping berdua atau cuma satu orang??”
“Mmmmm…. anu… eeee… sa… satu ust….” Mulai grogi dia
“Ooooo… kamu minta dibotakin ya… sudah berani berbohong sama KMI kamu ya….”
“Afwan Ust…. Iya… kami melakukannya berdua ust….”
“Nah…gitu dong dari tadi… Hayo sekarang siapa nama teman kamu yang satunya itu….”
Sang Pembina pendamping menelan ludahnya sendiri. Kali ini dia kena di jebak sama Ustadz KMI, jadilah dia bilang juga siapa teman yang dia ajak jadi Pembina pendamping….. Bohong kok modal.