Barangg siapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan syawal, maka dia akan mendapat pahala seperti berpuasa satu tahun penuh. HR. Muslim, Abu Dawud, Ahmadh, Darimi dan Ibnu Majah.
Dari Hadist diatas, kenapa puasa enam hari di bulan syawal bisa menyamai pahala puasa satu tahun penuh?
Jawabannya dikemukakan oleh para ulama, sebagai beriku: bahwa setiap kebaikan yang semisal Bulan Ramadhan (puasa sebulan penuh) sama dengan puasa selama sepuluh bulan (30×10 = 300 hari = 10 Bulan) dan puasa enam hari di bulan syawal sama dengan puasa selama dua bulan (6×10 = 60 = 2 Bulan). Jumlahnya menjadi 12 bulan. Jadi seolah-olah jika seseorang melaksanakan puasa Ramadhan penuh dan diikuti 6 hari syawal dia seperti melaksanakan setahun penuh.
Hal ini dikuatkan oleh sabda Rasulullah SAW yang artinya “Barang siapa berpuasa enam hari setelah Idul Fitri, maka seakan dia puasa setahun penuh. (Barang siapa berbuat satu kebaikan makan baginya sepuluh kebaikan semisal) HR. Ibnu Majah.
Puasa enam hari di bulan Syawal hukumnya sunnah, seperti dinyatakan oleh para ulama. Imam Syafi’i, Ahmah Bin Hambal dan Ad-Dhahiri. Sedangkan yang menyatakan puasa enam hari dibulan syawal hukumnya makruh adalah Imam Malik dan Abu Hanifah.
Cara melaksanakan Puasa enam hari di bulan Syawal seseorang boleh memilih waktu pelaksanaanya kapan saja selama bulan Syawal, baik di awal bulan, pertengahan atau di akhir bulan. Caranyapun boleh berurutan dan boleh pula terpisah.
Imam Nawawi dalam Syarh Muslim mengatakan para ulama madzab Syafi’i mengatakan bahwa yang paling utama melakukan puasa syawal adalah secara berturut-turut setelah Idul Fitri. Namun jika tidak berurutan atau diakhirkan hingga akhir syawal maka seseorang tetap mendapatkan keutamaan puasa Syawal.