Jumat (15/7), saat operasi kudeta dilakukan, Jenderal bintang empat ini ditangkap dan disandera oleh pasukan kudeta di pangkalan angkatan udara Akinci Air Base di wilayah utara Ankara. Ditutup matanya, disiksa, diancam supaya mau menandatangani pernyataan mendukung kudeta tapi beliau menolak.
Pasca operasi penyelamatan, seperti diberitakan CNN Turk, Panglima militer Turki Jenderal Hulusi Akar beberkan kronologi penyanderaan dirinya oleh kelompok pengkudeta.
Di depan parlemen Turki kemarin, Akar menceritakan bagaimana dirinya disandera dan lehernya diikat oleh para pengkudeta.
Seperti yang dikutip dari CNN berbahasa Turki, Akar menceritakan kronologi yang menimpa dirinya di depan dua petinggi partai oposisi di parlemen, CHP dan MHP.
Akar menceritakan, kelompok pengkudeta memaksa dirinya membacakan teks pengumuman kudeta terhadap presiden Erdogan di bawah ancaman senjata. Kelompok pengkudeta juga mengancam bahwa diri dan keluarganya akan menerima akibat jika menolak. Namun Akar menolak, para pengkudeta menjerat lehernya dengan tali dan menariknya dengan kuat, sehingga terlihat bekas biru di leher Akar.
Akar menjelaskan bahwa beberapa orang kepercayaannya terlibat dalam percobaan kudeta tersebut, dan saat ini pihaknya sedang memproses orang-orang tersebut.
Akar juga menambahkan, kelompok pengkudeta sama sekali tidak memberinya makan dan minum selama 10 jam dan berkeras penyanderaan dilanjutkan sampai Akar menyetujui membacakan teks kudeta yang telah disiapkan.
*Sumber: http://www.turkpress.co/node/23831