Manajemen merupakan hal yang sangat urgen dalam sendi kehidupan organisasi. Pemahaman ilmu manajemen secara baik dan benar, diyakini bahwa kinerja suatu organisasi dapat berjalan secara maksimal. Begitu pula halnya dengan organisasi pendidikan. Dengan adanya implementasi manajemen yang baik, maka organisasi pendidikan akan berkembang sebagaimana diharapkan. Pada hakikatnya, manajemen merupakan titik sentral dalam mewujudkan tujuan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai agen pembaharuan misi-misi pendidikan.
Istilah manajemen telah diartikan oleh berbagai pihak dengan perspektif yang berbeda, misalnya pengelolaan, pembinaan, pengurusan, ketatalaksanaan, oleh ketatapengurusan, administrasi, dan sebagainya. Masing-masing pihak dalam memberikan istilah diwarnai oleh latar belakang pekerjaan mereka. Meskipun pada kenyataannya bahwa istilah tersebut memiliki perbedaan makna.
Meskipun demikian, setiap orang dapat menggunakan istilah tersebut sesuai dengan kondisi lingkungan kerja dalam suatu organisasi Seiring dengan diberlakukannva otonomi daerah, maka telah terjadi perubahan paradigma dalam pengelolaan pendidikan, antara lain telah memunculkan suatu model dalam manajemen pendidikan, yaitu school based management atau lazimnya dikenal dengan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Model manajemen ini pada dasarnya memberikan otonomi yang sangat besar kepada sekolah untuk mengelola dirinya sesuai dengan kondisi yang ada serta memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk ikut berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan pendidikan. Konsekuensi dari pelaksanaan MBS dalam setiap satuan pendidikan antara lain diperlukan adanya kemampuan manajerial yang cukup memadai dari kepala sekolah dan didukung oleh adanya kinerja guru yang profesional
Guru merupakan sarana pengajaran pertama untuk merealisasi tujuan dan prinsip-prinsip yang diyakininya dalam menyadarkan, membimbing serta meluruskan masyarakat. Kemampuannya diharapkan untuk mempersiapkan generasi dan mendidik siswa dalam hal ilmu pengetahuan, perilaku serta akhlak. Adapun kepala sekolah merupakan kunci suskses program pendidikan di sekolah harus dikelola oleh individu yang memiliki kompetensi dan keterampilan manajerial yang baik. Keterampilan yang harus dimiliki kepala sekolah antara lain keterampilan mengkonsep berbagai kegiatan di sekolah, kemampuan dalam menjalin hubungan manusia yang baik, dan kemampuan teknis yang diperlukan dalam melaksanakar berbagai program kegiatan di sekolah. Kajian dalam artike! ini antara lain memberikan pemahaman tentang pengelolaan program pendidikan melalui konsep manajemen pendidikan yang berbasis sekolah dan keterampilan manajerial kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru.
Kepala sekolah merupakan jabatan karir yang diperoleh seseorang setelah sekian lama menjabat sebagai guru Seseorang diangkat dan dipercaya menduduki jabatan kepala sekolah harus memenuhi kriteria- kriteria yang disyaratkan untuk jabatan dimaksud. Adapun kriteria tersebut minimal (a) memiliki pwa memimpin, (b) memiliki kemampuan dalam menyelesaikan masalah, (c) mempunyai keterampilan sosial, dan (d) profesional dan kompeten dalam bidang tugasnya
Di sisi lain, seseorang yang sudah diangkat menjadi kepala sekolah harus mampu mengambil keputusar, mampu berhubungan baik dengan masyarakat sekitar, mempunyai keahlian dalam komunikasi, mampu memberikan motivasi kerja kepada bawahannya, memiliki harapan yang tinggi terhadap kemajuan sekolah, dan mampu mendayagunakan sumber daya manusia yang dimiliki oleh sekolah. Dalam konteks ini, kepala sekolah juga harus mampu menjalankan peran dan fungsinya sebagai pimpinan pendidikan. Begitu pula halnya dengan kemampuan dalam menjalan keterampilan manajerial yarg mencakup keterampilan konseptual, keterampilan hubungan manusia, dan keterampilan tehnik.
Adapun kinerja berkaitan dengan hasil kerja, prestasi kerja, pencapaian target yang telah ditentukan baik secara kuantitatif maupun kualitatif yang dilakukan seseorang ataupun organisasi. Untuk menghasilkan kinerja yang baik harus didukung oleh sumber daya manusia yang memiliki kompetensi di bidangnya dan lingkungan yang kondusif. Kinerja guru yang baik akan tergambar pada saat guru tersebut sedang mengelola pengajaran di kelas dan nendidik siswa di luar kelas dengan sebaik-baiknya.
Sedangkan komponen yang perlu dilibatkan pada saat melakukan penilaian kinerja guru kepala sekolah dapat mengukurnya melalui sifat- sifat kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama, prakarsa, dan kepemimpinan yang ditampilkan oleh masing- masing guru pada saat proses belajar mengajar dan proses komunikasi berlangsung baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.