Sebagian orang liberal menyatakan bahwa ada banyak cara manusia dalam mencari Tuhan-nya. Oleh karena itu, menurutnya : tidak sepantasnya bagi manusia untuk menyatakan vonis sesat terhadap agama lain, atau sekte agama tertentu. Baginya, yang dibutuhkan di dunia ini adalah nilai-nilai kebenaran universal, yang dapat diterima semua pemeluk agama, bukan yang diklaim kelompok agama tertentu.
Pernyataan liberal di atas merupakan hal yang keliru, dan bahkan hal yang tidak masuk akal sama sekali. Coba kita pikirkan dengan akal kita, “Logiskah apabila Pencipta alam semesta ini menciptakan manusia, kemudian Dia membiarkan manusia menyembah Tuhan yang bermacam-macam sesuai interpretasi manusia yang bermacam-macam pula?” Bukankah itu tidak logis sama sekali? Bukankah yang logis adalah Tuhan hanya mau disembah dengan cara yang sesuai dengan keinginan-Nya, bukan dengan cara (baca : agama) lain?
Oleh karena itu, setelah Allah Ta’ala memerintah manusia untuk merenungi bahwa alam semesta ini tidak mungkin berdiri sendiri tanpa pencipta-Nya, Allah kemudian memerintah manusia untuk menyembah dan beribadah semata-mata hanya kepada-Nya, bukan sesembahan-sesembahan lain yang diklaim manusia. Dengan demikian, jika seseorang ingin mencari jalan menuju surga, maka ia harus mencari jalan yang diridhoi oleh Allah. Bukan jalan-jalan ajaran agama lain yang dibuat-buat akal pikiran manusia.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, bersaksi bahwa Isa adalah hamba Allah dan utusan-Nya, dan kalimat yang Dia berikan kepada Maryam, dan ruh dari-Nya, serta bersaksi bahwa surga dan neraka itu benar adanya, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga bagaimanapun amalannya” (HR. Bukhari dan Muslim)