Sangat mungkin menghafal Al-Qur’an tanpa muqim di asrama alias datang-pergi, datang untuk menyetorkan hafalan atau muraja’ah (mengulang hafalan) kemudian setelah itu pergi ke rumah masing-masing, baik yang datang setiap hari maupun setiap pekan.
Namun ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, diantaranya:
1. Motivasi yang kuat dalam diri sendiri.
Karena Anda tidak berada dalam satu sistem yang mengikat yang mengontrol kegiatan Anda sehari-hari, maka diri Anda sendirilah yang harus memiliki komitmen yang kuat dalam mengatur waktu dan menyelesaikan target harian, baik ziyadah (menambah hafalan baru) maupun muraja’ah (pengulangan hafalan). Anda tidak bisa menggantungkan diri kepada pembimbing atau lembaga karena Anda tidak berada dalam kontrol mereka.
Tidak hanya itu saja, kadang sifat futur (lemah semangat) seringkali datang, dalam kondisi seperti ini Anda harus bisa segera bangkit dan kembali menumbuhkan semangat dalam menghafal, bisa dengan membaca buku, mentadabburi ayat atau hadist, bersilaturahmi, atau mendengarkan nasehat-nasehat.
2. Disiplin dalam menyelesaikan target harian, baik ziyadah (menambah hafalan baru) maupun muraja’ah (mengulang hafalan).
Jika Anda tidak disiplin dalam mengatur waktu untuk ziyadah dan muraja’ah, maka biasanya Anda akan malas untuk datang ke Halaqah Tahfizh, Anda akan berfikir buat apa saya datang sementara saya tidak ada hafalan yang mau disetorkan, selain itu hafalan yang lama juga masih berantakan karena belum dimuraja’ah. Ketika hal itu sering terjadi maka selanjutnya Anda akan merasa malu untuk datang dan akhirnya Anda memutuskan untuk keluar dari Halaqah Tahfizh. Mana semangat menggebu-gebu yang dulu sempat membara di dalam dada?
3. Dukungan keluarga dan orang-orang terdekat.
Dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat sangat penting, karena dalam proses menghafal Anda membutuhkan waktu-waktu khusus dan konsentrasi yang penuh terutama saat ziyadah maupun muraja’ah hafalan yang masih baru, sehingga mereka akan faham dengan kondisi Anda. Selain itu mereka juga akan mengingatkan Anda disaat Anda sedang futur (lemah semangat) atau tidak disiplin.
4. Jangan terputus dari Halaqah Tahfizh.
Apapun masalah Anda dalam proses menghafal, jangan pernah berfikir untuk keluar dari Halaqah Tahfizh. Jika tidak ada ziyadah, minimal Anda datang untuk muraja’ah atau menyetorkan hafalan yang terakhir disetorkan. Dengan rutin menghadiri Halaqah Tahfizh maka akan menumbuhkan kembali semangat dalam menghafal dan muraja’ah. Paling tidak Anda akan mendapatkan keberkahan karena berada dalam lingkaran orang-orang penghafal Al-Qur’an. Jika Anda keluar dari Halaqah Tahfizh maka akan semakin berat berjuang dalam kesendirian.