Kadang kecapekan pulang kerja untuk menunaikan kewajiban memberi makan anak istri, kelelahan pergi berdakwah, terlalu capek belajar untuk menunaikan kewajiban amanah kuliah dari orang tua rasa lelah tersebut, jika kita ikhlas dan berihtisab, bisa menjadi penghapus dosa kita
Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu KELELAHAN, atau penyakit, atau kekhawatiran atau kesedihan, atau gangguan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya karenanya.” (HR. Al-Bukhari)
Imam Al-‘Aini Menjelaskan,
قوله ” من نصب ” أي من تعب وزنه ومعناه
Makna “Nashab” adalah rasa lelah (capek), wazannya (cetakan bahasa Arab) dan maknanya (sama)…(‘Umdatul Qari’21/209)
Catatan:
1. Dosa yang dihapus adalah dosa-dosa kecil, sedangkan dosa besar perlu taubat khusus yaitu taubat nashuha. Dosa besar adalah dosa yang ada ancamannya di dunia atau akhirat, ada hukuman (had) atau ada laknat dan sebagainya.
Inilah taubat yang diperintahkan oleh Allah.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا
” Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya” [At Tahriim : 8]
2. Dosa yang dihapus adalah dosa/maksiat kepada Allah saja, adapun dosa/kesalahan sesama manusia maka caranya adalah dengan meminta maaf langsung atau menyelesaikan dengan damai.
Oleh. Ust. Satria Hadi Lubis