Setelah menghapus postingan status facebook yang membuat banyak Netizen marah, pemuda yang disinyalir tinggal di Aceh ini justru membuat status baru untuk kembali membenarkan tindakan yang ia lakukan.
Baca berita sebelumnya:Â Meski Gagal, Orang Ini Ngotot Erdogan Harus Berhasil Dikudeta
Berikut status Facebook pembelaan dari pemilik akun Helmy N Hakim yang menjadi pendukung sejati dari Presiden Jokowi.
Terkait status saya sebelumnya yang telah membagikan berita dari situs berita BBC tentang pengumuman kudeta militer atas Turki adalah sesuatu hal yang umum dan biasa. Perbedaannya dalam proses kudeta konstelasi berlangsung dalam hitungan detik. Sementara berita tidak update perdetik. Respon netizen yang hadir lebih ditujukan pada sikap saya yang cenderung mendukung kudeta militer, bahkan hingga ke sampai ranah pribadi.
Sebagai warga non wn Turki dan hidup di negara yang berasaskan demokrasi setiap orang bebas menentukan sikap politik pribadi untuk ranah nasional maupun internasional. Termasuk mendukung atau tidak mendukung erdogan. Toh sekali lagi sebagai publik yang bukan warga negara Turki dukungan atau penolakan kita sebagai non WN Turki tidak akan berpengaruh apapun terhadap dinamika politik turki. Apakah partai oposisi Turki akan merujuk pada sikap saya lantas mengubah sikap mereka?
Faktanya kudeta ada walaupun berlangsung beberapa jam dan kemudian gagal. Artinya ada kelompok di internal turki yang tidak menyukai erdogan bahkan sampai nekad melakukan kudeta.
Kedua konstelasi politik yang tidak diimbangi update berita per detik membuat saya membagi berita yang faktual pada menit itu tapi tidak lagi faktual pada menit berikutnya. Ini pun hal yang umum terjadi di ranah maya. Bahkan kita masih bisa menjumpai situs2 berita bertahun lalu masih dibagikan.
Respon berlebihan terhadap status saya juga merupakan hal umum di media sosial dimana setiap orang bebas untuk setuju dan tidak setuju dengan pandangan saya. Yang membedakan ada upaya pembunuhan karakter dengan metode kill the messenger hanya karena berbeda pandangan dan sikap politik. Itu pun resiko umum dalam berinteraksi di dunia maya. Semoga ke depan kita akan lebih dewasa lagi merespon sesuatu berita dan perbedaan pandangan dan sikap politik individu dalam ranah media sosial. Setiap orang punya alasan atas sikap politiknya jangan hanya karena berbeda lantas merasa kita berhak menjatuhkan fatwa melampaui wewenang ulama. 🙂
Terima kasih
Efek dari status ini, ia justru mendapat bulian dari para Netizen yang terlihat kesal dengan ulahnya.
“Anda bicara soal kedewasaan bersikap. Tapi dalam status anda sebelumnya, anda jelas menginjak2 ‘kedewasaan’ itu sendiri dengan menyelipkan komentar ‘PKS yang sabar ya bro’.
Sebagai kader parpol, itu kalau bukan simpatisan, anda jelas tidak paham makna berpolitik. Sekarang kulit anda sudah terbuka dengan jelas. Kalimat2 anda di atas, yg sebagian merupakan bentuk pembelaan diri anda, bagi saya tidak lebih dari omong kosong. Shame on you.” Tulis Netizen Aprlianto Amir
Dari klarifikasi yang dibuat seolah yang bersangkutan ingin memaksa netizen untuk menerima apa yang disampaikan. Sayang, harapan tersebut justru mendapat bulian dari netizen yang sebenarnya hanya meminta pernyataan maaf.
NOTE: Karna mendapat banyak hujatan, status klarifikasi pembelaan ini pun sudah dihapus oleh pemilik akun.