Pesan Ust. H. Abdul Syukri, Al-Hafizh (Pengasuh Pesantren Tahfizh Anak Darul Hidayah Lampung) dalam kunjungan ke Pesantren Tahfizh Askar Alhidayah Jakarta 27 Des 2015
#ahmadsuhari
1. Yang terpenting dari menghafal Al-Qur’an itu bukanlah lamanya waktu menghafal 30 juz tapi bagaimana Al-Qur’an itu tersimpan terus di dada kita selama-lamanya.
2. Jangan biasakan mentoleransi diri kita dalam menyelesaikan target muraja’ah harian, ah besok masih ada waktu, ah besok sepertinya longgar, dan seterusnya. Yang ada adalah diri kita akan terbiasa jatuh dalam kelalaian.
3. Dalam menyelesaikan target muraja’ah harian, kita harus bisa memaksa diri kita, jangan biarkan kemalasan atau kejenuhan itu menguasai diri kita. Jika malas datang, paksa diri kita dan tetap bertahan, maka malas itu akan hilang seiring bertahannya diri kita.
4. Kadang disaat menghafal datang was-was, kalau mengaji terus kapan kayanya, kapan bisa menikahnya, kapan bisa berangkat hajinya, kapan punya rumah dan mobilnya, kapan bisa kuliahnya, dll. Pesan Guru beliau, “Jika kalian betul-betul menjaga Al-Qur’an, maka dunia itu akan tunduk kepada kalian”.
5. Penghafal Al-Qur’an itu keluarga Allah di muka bumi ini. Filosofinya adalah jika kita seorang kepala rumah tangga dan kita memiliki anak dan istri, maka sudah pasti kita akan betul-betul memperhatikan anak dan istri kita, kita akan mengutamakan mereka, kita akan memberikan nafkah yang terbaik, fasilitas yang terbaik, kemudahan-kemudahan, curahan kasih sayang, memenuhi keinginan-keinginan mereka sekuat yang kita bisa; nah apalagi Allah yang Maha Kaya, jika kita menjadi keluarga Allah alangkah indahnya hidup ini.
6. Cerita beliau, ada seorang temannya yang punya kebiasaan unik, teman beliau ini mengkhatamkan muraja’ah Al-Qur’an 30 juz dalam 1 hari dari pagi sampai malam, dan esoknya ia jalan-jalan, berenang, shoping, silaturahim, dll. Esoknya ia mengkhatamkan lagi dalam 1 hari dan esoknya ia pergi lagi, begitu seterusnya.
Yang menarik dari teman beliau ini adalah tahan untuk duduk lama-lama mengkhatamkan Al-Qur’an dari pagi sampai malam.
7. Salah satu kenikmatan dari kita menghafal Al-Qur’an adalah agar kita bisa shalat malam dengan bacaan yang panjang sebagaimana yang dilakukan oleh Rasul Shollalloohu ‘Alaihi Wasallam. Jika ingin nikmat dalam bacaan yang panjang maka kita siapkan terlebih dahulu di siang harinya juz yang akan kita baca dalam shalat malam.
8. Salah satu teman menghafal beliau yang bernama Al-Akh Thoriq ketika sedang dalam proses menghafal selalu melancarkan 1 juz antara zhuhur sampai ashar untuk persiapan shalat malam, dan Al-Akh Thoriq ini satu-satunya murid yang selesai menyetor 30 juz dan langsung lancar ketiga puluh juz tersebut.
9. Dalam melaksanakan ibadah shalat misalnya kita harus suci terlebih dahulu, seperti itu juga dalam menghafal Al-Qur’an kita harus mensucikan hati kita dari segala tujuan rendah duniawi, riya’, sum’ah, tidak ikhlas, mengharap pujian, dll.
10. Jangan menyibukkan diri kita dalam memilih metode yang tepat, mulai saja menghafal maka nanti setelah berjalan beberapa juz kita akan menemukan sendiri metode yang tepat untuk diri kita, karena setiap orang memiliki keunikan masing-masing.
11. Jangan lupa untuk senantiasa meminta do’a kepada orang tua kita terutama Ibu kita.