Foto; detik.com |
Menteri Perikanan dan Kelautan semakin menjadi perbincaan menarik disejumlah media. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal nyentrik yang beliau lakukan pasca pengumuman kabinet kerja oleh presiden Joko Widodo di Istana Merdeka. Karena terlalu banyak disorot, saat serah terima jabatan Menteri Perikanan dan Kelautan pun ia tak luput dari kejaran media. Merasa lelah dan seperti tidak bisa bekerja, akhirnya beliau mengungkapkan hal tersebut dalam sambutan beliau saat acara serah terima jabatan tersebut. Berikut Isi sambutan beliau saat acara serah terima jabatan Menteri Perikanan dan Kelautan;
Yang saya hormati, Pak Cicip, Daniel Kaiser ayah dari anak saya. Saya habis kata-kata dan hari ini kalian kasih wejangan yang luar biasa bagi saya. Dari kemarin saya sudah berdiskusi dengan seluruh pejabat eselon I kementerian. Hampir semua pejabat eselon I di sini ilmuwan, tetapi ijazah saya hanya sebatas SMP. Tetapi saya sudah berdiksui dengan semua pejabat eselon I. Semua open mind dan open welcome kepada saya. Ujungnya kita punya common sense dan logika.
Kemudian saya akui pernah ke kantor kementerian ini 15 tahun yang lalu. Sudah lama saya tidak pernah ke kantor ini dan sudah banyak berubah. Namun sekarang kita harus masukan komersialisasi untuk mensejahterakan nelayan. Jadi jika itu ada, maka ada development-nya sustain. Saya mau terus bekerja keras di awal untuk membangun sistem itu agar ke depan terpikirkan komersialisasi akan menciptakan business sense, sehingga akan ada buying commercial untuk mendapatkan profit. Kalau sudah ada profit maka bisa berkelanjutan, dan bisa merambah ke hal yang lain.
Kemudian sejak kemarin, banyak media yang panggil saya Bu menteri, Bu menteri. Siapa Bu menteri? Nama saya bukan Bu menteri, Bu Susi saya baru kenal. Tetapi saya ingin kerja dan saya tidak mau diganggu lagi sama media. Saya ingin hari ini wawancara terakhir saya. Saya ini selebritis atau menteri KKP ya. Di sini ada Pak Menko, Pak Menko saya jadi nggak bisa kerja saya (diganggu media).
Pak Cicip yang saya hormati, saya mengambil pekerjaan ini tidak untuk kaya dan menjadi saya hebat, saya terima pekerjaan ini karena pengalaman 33 tahun saya di sektor perikanan dan 10 tahun di penerbangan bisa membantu Indonesia menjadi lebih baik. Menjadi tuan rumah di negeri sendiri, membangun ekonomi mandiri, membangun kebanggaan diri sendiri. Kangan sampai laut kita yang besarnya 70% atau 5 kali lebih besar laut kita dari Thailand, dan beribu-ribu kali lipat dengan Malaysia tetapi angka ekspor kita kalah jauh dibandingkan Malaysia dan Thailand. Ini jadi target kita semua.
Jadi kita siap bekerja siang malam? (Tanya Susi kepada PNS KKP). Insya allah saya ingin kita terus bekerja keras. Suasana Susi Air 2 tahun ini kerjanya bagus, saya yakin staf di KKP juga akan memberikan lingkungan yang sama kepada saya.