Jeritan hati gadis cilik di daerah yang dikepung rezim teroris Assad. Ditengah nyerinya rasa kelaparan yang ia derita, ia sempatkan menulis surat perpisahan kepada dunia internasional yang berjudul:
“Ambillah nyawaku, sehingga aku bisa memakan makanan di surga”
kira-kira begini isi surat perpisahan itu:
Surat perpisahanku
Mama tersayang,ingatlah diriku selalu dan ingatlah canda tawaku, dan jagalah tempat dimana aku biasa merebahkan badan (tidur)
Dan kamu, wahai saudariku, katakan kepada temanku bahwa aku mati kelaparan
Kamu, wahai saudara lelakiku, janganlah bersedih, dan ingatlah bagaimana engkau dan aku terbiasa mengeluhkan “kami lapar”
Wahai malaikat pencabut nyawa ! Datanglah dan ambillah nyawaku, sehingga aku dapat makan di surga
Aku sangat lapar…dan kamu wahai keluargaku, ketahuilah bahwa aku akan makan di surga sebanyak yang aku mampu,sehingga kamu tidak akan merasakan lapar
Ini adalah peti matiku