Pemerintah Iran menghentikan semua perjalanan umrah ke Arab Saudi pada Senin (13/4), di tengah meningkatnya ketegangan diplomatik antara kedua negara, sebagaimana dilaporkan televisi negara tersebut.
Dilaporkan the Time of Israel yang mengutip AP, Kementerian Kebudayaan Iran membuat keputusan atas dugaan pelecehan seksual yang dialami dua peziarah Iran yang tengah bepergian melalui Bandara King Abdul Aziz, Jeddah pada Maret lalu.
Juru Bicara Kementerian Kebudayaan Iran Hossein Nooshabadi mengatakan, perjalanan umrah warganya dilakukan hingga kasus itu diselesaikan. Dia meminta “hukuman mati” harus diberlakukan kepada pelaku pelecehan seksual. Atas munculnya kasus itu, warga Iran melakukan protes di Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran pada Sabtu lalu.
Saat ini, sekitar 500 ribu warga Iran mengunjungi Arab Saudi setiap tahun untuk melakukan ritual umrah. Para peziarah mengunjungi Makkah dan Madinah, guna melihat kedua situs suci Islam. Sekitar 100 ribu peziarah Iran setiap tahun melakukan ibadah haji.
Ketegangan antara kekuatan Syiah Iran dan kerajaan Sunni Arab Saudi telah memuncak di tengah serangan udara Saudi ke Yaman untuk menargetkan pemberontak Houthi yang beraliran Syiah. Koalisi negara Arab yang dipimpin Saudi menuduh Iran mendukung militer Houthi, yang itu disangkat pemerintah Iran.
Sumber: