Jika Anda sedang kuliah kemudian terbetik keinginan untuk menghafal Al-Qur’an dan itu benar-benar Anda wujudkan dengan mengikuti Halaqah Tahfizh, maka itu adalah nilai plus buat Anda.
Tapi bagi Anda yang menghafal Al-Qur’an dan belum matang hafalannya, kemudian Anda memutuskan untuk kuliah maka yang banyak terjadi adalah hafalan Al-Qur’an akan semakin melemah bahkan sebagian juz yang sudah pernah disetorkan pun akan hilang tanpa berbekas. Jika ini terjadi maka sangat disayangkan karena S 114 (jumlah surat dalam Al-Qur’an) terkalahkan oleh S1, S2, atau S3.
Bersabarlah sejenak untuk mematangkan hafalan 1 tahun atau 2 tahun baru kemudian Anda mengambil kuliah, maka keberkahan Al-Qur’an akan mengantarkan Anda mengejar ketertinggalan dari teman-teman Anda yang terlebih dahulu mengambil kuliah tanpa menghafal.
Belum pernah ada cerita dari orang-orang yang bersabar mematangkan hafalannya dengan menunda keinginannya, kemudian setelah hafalannya matang dia merasa menyesal, sama sekali belum pernah ada cerita penyesalan walaupun dia mengorbankan waktu dan keinginannya. Yang ada adalah rasa bersyukur dan bahagia dengan langkah yang ia ambil.
Namun bagi yang tidak bersabar dan ingin cepat-cepat beralih dari kegiatan menghafalnya padahal hafalannya sendiri belum matang, maka penyesalan itu akan muncul seiring melemah dan menghilangnya hafalan yang pernah disetorkan. Kadang ada keinginan untuk kembali menekuni hafalannya, namun sudah kepalang tanggung, biaya kuliah sudah banyak dikeluarkan, kesibukan-kesibukan yang ada sulit untuk diberhentikan, usia semakin bertambah ada tuntutan mencari nafkah untuk bekal berumah tangga, dan lain sebagainya.
Jika Anda mengorbankan waktu emas Anda untuk Al-Qur’an, maka keberkahan Al-Qur’an akan mengantarkan Anda kepada cita-cita Anda dalam iringan senyum dan hati yang bahagia.