Seperti hitungan kita sejak awal. Bahwa apabila Rusia menginvasi Ukraina, maka AS dan NATO akan diam dan tidak akan berani mengambil langkah direct confrontation dengan Rusia. Dan akhirnya itu terjadi, Rusia saat ini benar benar menginvasi Ukraina dan AS dan NATO benar benar diam.
Apalagi setelah Presiden Rusia kemarin memberikan ultimatum: siapa saja yang berani mensetop langkah kami, berupaya memberikan ancaman terhadap Rusia dengan memanfaatkan konflik Rusia-Ukraina ini, maka Rusia akan memberikan pukulan yang cepat dan keras.
Ancaman Putin ini sangat manjur, dan setelah ancaman itu dikeluarkan, dunia diam termasuk AS dan NATO. Mereka semua bertekuk lutut di bawah sepatu Putin.
Presiden AS hanya terus menerus mengecam dan mengancam menjatuhkan sanksi. Tidak lebih. Yang lebih miris, Sekjend PBB Antonio Guterres sampai memohon mohon kepada Putin agar menarik pasukannya dan meminta berdamai.
PBB dipecundangi oleh Rusia. Wibawa PBB dan Sekjend nya benar benar tinggal nama saja. Putin akan terus melakukan apa yang seharusnya dilakukan.
AS dan NATO memang busuk. Turki 7tahun lalu juga hampir berperang dengan Rusia. Setelah Erdogan menembak jatuh dua pesawat tempur Rusia.
Waktu itu, Turki yang anggota NATO ditinggal sendirian oleh NATO. Erdogan dan Putin lah yang melakukan negosiasi sehingga Turki dan Rusia tidak jadi perang.
AS dan NATO waktu itu malah menarik rudal patriot dari Turki, yang artinya apabila Rusia memerangi Turki, otomatis pertahanan udara Turki kala itu belum mampu melawan segala jenis rudal canggih Rusia.
Ada yang mencoba membuat narasi, bahwa Rusia saat ini sedang menginvasi Ukraina dan disana banyak muslim. Ini sejatinya adalah penyesatan opini.
Muslim di Ukraina hanya 1% dari 42juta penduduk Ukraina. Di bawah rezim Kiev, muslim disana juga tidak baik baik saja. Mereka hidup tidak dalam kondisi aman nyaman.
Karena 90% lebih penduduk Ukraina adalah Kristen ortodoks, dan 99% pejabat politik, militer, ekonomi, media, di Ukraina adalah Kristen.
Perang Rusia versus Ukraina adalah perang Kristen ortodoks melawan Kristen ortodoks. Kedua negara ini sama sama Kristen ortodoks. Tidak ada kaitannya dengan muslim.
Apa yang dilakukan oleh Rusia di Ukraina hari ini, secara GeoPolitik dapat dibenarkan. Karena Ukraina adalah bagian dari sejarah Rusia. Ukraina telah lama memprovokasi Rusia dengan cara mencoba bergabung ke NATO. Itu artinya Ukraina mencoba memasang rudal rudal NATO yang nanti langsung mengarah ke Rusia. Bagaimana menurut anda jika ada tetangga anda yang bawa orang jahat ke halaman rumah anda dengan senjata canggih lengkap mengarah langsung ke rumah anda?
Presiden Ukraina yang sekarang selain pelawak juga seorang provokator. Dalam kampanye pilpres lalu saat dia nyapres, dia sesumbar akan melawan Rusia apabila dia menang. Sekarang dia baru sadar sikap provokatif dia membawa bencana bagi negara nya.
Apa yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina secara GeoPolitik sudah tepat, karena ekspansi NATO ke wilayah Eropa timur sejatinya sama dengan menodongkan senjata ke kepala Rusia. Ke kepala Vladimir Putin.
Sekarang Ukraina sudah sadar bahwa mereka ditinggal oleh AS dan NATO. Akhirnya mereka sekarang meminta belas kasihan Turki untuk masuk membantu.
Saya tidak yakin Turki akan masuk membantu Ukraina. Erdogan tidak akan salah berhitung kali ini. Karena Ukraina bukanlah Azerbaijan.
Jika saja Turki gegabah dan mau masuk ke Ukraina, saya yakin Turki akan mengalami nasib yang mengerikan di Ukraina. Saya yakin Erdogan tidak akan salah hitung.
Israel saja yang diminta bantuan oleh Ukraina menolak membantu, padahal di Ukraina adalah negara Kristen dan tidak sedikit Yahudi disana. Jadi gak ada kepentingan Turki merugikan diri sendiri dengan membantu Ukraina.
Hubungan Turki dengan Rusia jauh lebih penting untuk dijaga keharmonisannya ketimbang membantu Ukraina yang oleh sekutu utamanya saja ditinggal. Erdogan pasti paham, bahwa apa yang dilakukan oleh Rusia sekarang adalah bahwa Putin sedang menciptakan sejarah baru Rusia bukan hanya sekedar berperang.
AS dan NATO saja kalau berani masuk saat ini pasti akan dilibas habis oleh Rusia, apalagi yang masuk hanya Turki sendirian.