Menjaga Al-Qur’an adalah tugas Allah melalui para penghafal Al-Qur’an. Siapapun yang mengemban tugas mulia ini akan menjadi keluarganya Allah.
Dan siapa saja yang menyediakan fasilitas untuk keluarganya Allah dialah para Tentara Allah, dan dia akan mendapatkan pahala kebaikan sebagaimana yang didapatkan oleh para Penghafal Al-Qur’an, karena Nabi Shollalloohu ‘Alaihi Wasallam mengatakan dalam Hadist Riwayat Muslim, “Maka bagi dia pahala kebaikan orang yang mengerjakan kebajikan tersebut”.
Dalam menghafal Al-Qur’an, untuk bisa menghafalnya perlu pengulangan berkali-kali, puluhan kali, bahkan ratusan kali. Anda bisa bayangkan berapa hasanah (pahala kebaikan) yang akan diperoleh para Tentara Allah melalui lisan para Penghafal Al-Qur’an. Dan hasanah itu bisa hasanah di dunia dan bisa juga hasanah di akherat, sebagaimana do’a kita Fiddunya Hasanah wa fil Aakhiroti Hasanah.
Hasanah di dunia bermacam-macam bentuknya: kesehatan, kemudahan, rezeki yang halal, usaha yang barokah, dan lain sebagainya. Sementara hasanah di akherat adalah syafa’at Al-Qur’an dan surga yang penuh kenikmatan.
Mari kita berhitung, dalam surat Nuh ada 950 huruf sebagaimana yang dikatakan oleh Syeikh Aiman Rusydi Suwaid bahwa jumlah huruf dalam surat Nuh sebanyak jumlah tahun dakwahnya Nabi Nuh ‘alaihis salam, ini merupakan salah satu mukjizat Al-Qur’an. Jika saja untuk bisa hafal perlu pengulangan sebanyak 20 kali, maka total huruf yang dibaca menjadi 19.000 huruf.
Nabi mengatakan bahwa setiap huruf Al-Qur’an yang dibaca akan memperoleh satu hasanah, dan setiap hasanah akan dilipatgandakan menjadi 10 hasanat. Jadi total hasanat yang akan diperoleh menjadi 190 ribu hasanat, bagaimana jika santri tersebut terus menjaganya hingga akhir hayatnya. Itu baru surat Nuh, bagaimana jika 1 juz, 10 juz bahkan 30 juz. Dan hasanat itu akan terus mengalir kepada para Tentara Allah.
Semoga kita semua termasuk bagian dari Keluarga Allah dan juga Tentaranya Allah Subhanahu Wata’ala, aamiin.
“Tentara Allah datang tanpa diminta” Ustadz Ahmad Suhari #ahmadsuhari