Sebuah jalan bebas hambatan antara Kuwait dan Iraq melalui perbatasan al Abdali, dinamakan Highway 80. Pada tahun 1990, tol dengan 6 lajur ini, digunakan tentara Iraq untuk menginvasi Kuwait.
Pada tanggal 2 Agustus tahun 1990, keluar resolusi PBB No. 660 yang mengutuk invasi Iraq ke Kuwait dan memerintahkan Iraq untuk segera menarik diri dari Kuwait.
Iraq tidak langsung mematuhi perintah resolusi PBB tersebut. Namun, pada malam 26 Februari 2001, iring-iringan tentara Iraq, kolaborator Kuwait yang bekerjasama dengan tentara Iraq, pengungsi Palestina dan keluarga, menggunakan sekira 3000 kendaraan, bergerak meninggalkan Kuwait sesuai dengan perintah resolusi PBB dan proposal perundingan yang diinisiasi oleh Rusia.
Namun, iring-iringan tersebut, justru menjemput kematian. Berawal dari pesawat tempur Grumman A-6 Intruder milik tentara koalisi, menjatuhkan cluster bom berjenis CBU-100 atau dikenal dengan Mk-20 Rockeye II di depan dan belakang iring-iringan sehingga terjadi kemacetan dan kepanikan.
Semua kendaraan dan orang yang ada di dalamnya terperangkap. Saat dilanda kecemasan yang luar biasa, penembakan à la turkey shoot dilakukan, dan pesawat koalisi menghujani konvoi dengan dengan berbagai jenis bom.
Selama 10 jam, konvoi yang keluar dari Kuwait itu menjadi sasaran empuk para penyerang.
Semua kucar-kacir dan berlari menyelamatkan diri. Ada sekira 300 kendaraan yang berusaha lolos, namun terperangkap di ujung jalan keluar di daerah Mutla, menjadi sasaran penghancuran dengan darat dan udara. Sisa kendaraan yang hangus sepanjang jalan itu dijuluki sebagai the mile of death. Mil kematian.
Dan jalan bebas hambatan, highway 80, dikenal kemudian dengan Highway of Death, طريق الموت ṭarīq al-mawt, atau Tol Maut.
Diperkirakan sekitar 2700 kendaraan militer dan sipil dihancurkan, ribuan orang terbunuh, dan ribuan lainnya menjadi tawanan.
Tindakan ini menurut mantan jaksa agung Amerika Serikat (US Attorney General) Ramsey Clark, bertentangan dengan Third Geneva Convention, Common Article 3, bahwa tentara Iraq yang keluar dari Kuwait itu, “are out of combat”, sehingga melanggar hukum kalau diserang. Ramsey Clark menyebutkan hal ini dalam laporannya pada tahun 1991.
Pernahkah Anda mendengar tentang kejadian Death Highway atau Thariq al-Mawt ini?
Korban kekerasan di Iraq, Afghanistan, Yaman, Syria, Palestina, dan di Ukraina, dan di tempat lain, semua sama. Sama nilainya.
Sama-sama manusia yang menjadi korban kekerasan dan perang. Tidak ada darah yang berbeda.
Hentikan perang.