Ya, setuju kalau jodoh itu di “tangan” Tuhan, sudah ditentukan dari sononya, jodoh itu hadiah Tuhan, suatu saat akan dikirim ke kamu, dan jangan pernah takut jodohmu akan salah alamat, pasti akan sampai ke kamu, meskipun muter-muter dulu, bahkan bisa jadi harus jadi istri orang dulu, baru sampai ke kamu, si pemilik alamat. Semuanya skenario Tuhan, mau atau tidak, harus mau.
Ini poin penting yang harus dipahami dan dicamkan baik-baik dalam pikiran dan hati, supaya kelak tidak kecewa, karena Allah pasti ingin yang terbaik buat hamba-Nya, Allah itu Maha Pengasih, mau kita minta atau tidak pasti akan dikasih, cuma ya itu, kita harus menerima apa yang dikasih dengan senang hati, karena apa yang kita mau belum tentu kita butuh, tapi apa yang kita dapat dari Allah pasti kita perlu. Selanjutnya, mari kita lihat sebuah hadis dari Rasulullah yang merupakan rumusan dasar mencari jodoh, dan rumusan dasar supaya menjadi “jodoh” yang baik.
Beliau bersabda, “Seorang wanita itu dinikahi karena 4 hal; Hartanya, Keluarganya, Kecantikannya, dan Agamanya, pilihlah yang baik Agamanya maka kamu akan beruntung”.
Dalam hadis tersebut, Rasulullah memberikan 4 kriteria wanita yang mau dijadikan istri, dan bagi wanita hadis ini juga bisa dijadikan pedoman untuk mempersiapkan diri, karena memang 4 poin itu selalu menjadi pertimbangan seorang laki-laki, baik itu calon suami maupun orangtua calon suami dalam memilih calon pasangan untuk anaknya.
Urutan yang disebut di atas dalam hadis, tidak selamanya berlaku sama, urutan yang disebut itu relatif kondisional. Mungkin pada zaman Rasulullah, saat beliau bersabda, memang harta selalu menjadi prioritas, namun pernah juga terjadi kecantikan menjadi prioritas, dan bisa juga harta menjadi prioritas.
Yang mana saja mau diprioritaskan oleh seseorang, itu haknya, yang ingin aku bicarakan disini adalah potongan terakhir dari hadis tersebut, yaitu “pilihlah yang baik Agamanya maka kamu akan beruntung”. Kenapa demikian?
Kriteria atau kecondongan pertama yang disebut dalam hadis adalah Harta, artinya kematangan materi, bisa jadi si wanita sudah punya penghasilan sendiri, atau bisa juga dia anak orang kaya. Wajar kalau seorang laki-laki mencari calon istri yang berharta, kalau kata orang, “Harta bukan segalanya, tapi tanpa harta stress juga”.
Buat yang ditakdirkan lahir dari keluarga sederhana, bukan masalah, kalaupun miskin harta, itu yang miskin orang tua kita, kita kan belum tentu besok akan miskin. Begitu juga yang kaya, itukan ayahnya yang kaya, dia belum tentu. Buat yang sudah kaya, banyak harta, itu hanya titipan, kalau Allah mau, dalam hitungan menit harta itu bisa jadi abu. Saat memilih calon istri yang kaya, kekayaan itu tidak kekal, bisa saja hilang sekejap. Dan yang belum kaya, dengan usaha dan keuletan, kamu bisa kaya, artinya wanita miskin bisa menjadi kaya, dan yang kaya juga bisa menjadi miskin. Jadi, kriteria pertama adalah kriterian lemah dan relatif, tidak perlu dijadikan rintangan menikah hanya karena si cewek tidak kaya.
Kedua Keluarga, ini juga tidak kalah penting, keluarga artinya si calon istri harus jelas keturunannya, dalam kategori keluarga juga termasuk lingkungan dia hidup. Jangan sampai menjadi “khadra diman”, khadra diman itu bunga indah yang tumbuh dalam tumpukan kotoran manusia atau hewan.
Memang, si cewek tidak punya peran apa-apa, itu kehendak Tuhan dia harus terlahir di lingkungan yang buruk atau di keluarga yang tidak baik, karena dia tidak bisa memilih. Kalau bisa memilih pastinya dia akan memilih yang paling baik, paling tidak baik di mata manusia.
Ketiga adalah kecantikan, zaman sekarang memang sedang ngetrend prioritas kecantikan. Ini juga bukan salah si cewek kalau harus lahir dengan hidung mancung ke dalam, atau berkulit jagung bakar, kalau memang dia bisa memilih bentuk fisiknya sebelum lahir, pastinya dia akan memilih fisik seperti bintang-bintang film Hollywood, tapi apa mau dikata, it was God will, fate to enjoy.
Dan yang terakhir adalah Agamanya, Agama dalam konteks ini termasuk attitude dan akhlak, karena seperti yang kamu ketahui, bagi kita Agama yang baik adalah Islam, tapi banyak juga Muslim atau Muslimah kelakuannya tidak mencerminkan sama sekali Islam. Oleh karena itu kamu harus mencari calon istri yang beragama Islam, serta taat pada ajaran Agama Islam yang dianutnya.
Kamu tahu, kalau kita Muslim tidak diperbolehkan menikah kecuali dengan Muslimah, maka Islam harus kamu dahulukan daripada yang lainnya.
Dari 4 kriteria tersebut, yang sepanjang masa selalu menjadi standar pemilihan pasangan, bisa kamu lihat satu persatu, harus ada pada seorang wanita yang akan kamu jadikan istri, dan kamu wanita bisa melihat 4 kriteria itu akan membuat kamu menjadi pilihan laki-laki.
“Saya terlahir dari keluarga biasa, tidak kaya”, kaya itu relatif, siapapun bisa disebut kaya, karena semiskin-miskin kamu, pasti ada yang lebih miskin dari kamu. Kamu kaya kalau dibanding dengan orang yang lebih miskin, kamu akan miskin jika dibanding dengan orang lain yang lebih kaya dari kamu, dan itu pasti ada, karena tidak mungkin kamu paling kaya di muka bumi.
“Saya terlahir di kampung yang tertinggal, di antara penyamun”. Ya, bisa disebut kamu seperti khadra diman, tapi biarpun kamu lahir di tengah kotoran, kalau kamu itu bunga indah, tetap saja kamu akan jadi bunga indah, akan datang orang memindahkanmu dari tempat itu.
“Saya tidak cantik, hidung saya mancung ke dalam, rambut saja kruel-kruel, kulit saya seperti jagung bakar”, Cantik itu juga relatif, karena meskipun banyak orang bilang si artis A cantik, tapi pasti saja ada yang bilang dia kurang cantik, ada lagi yang lebih cantik. Bisa jadi wanita cantik menurutku, menurut orang lain biasa saja.
Dulu, aku punya kawan orang Sinegal di asrama waktu masih kuliah. Kamu tahu orang Sinegal itu hitam-hitam, kawanku ini sering bercerita tentang fiancéenya yang cantik jelita, setiap kali dia telpon fiancéenya atau melihat potonya, dia terlihat sangat bahagia. Suatu ketika, aku ingin melihat poto fiancéenya itu, aku ingin melihat wanita yang dibanggak-banggakannya, sampai-sampai dia bilang cewek sekelas yang dari Perancis dan Turki jelek, hanya fiancée dia yang cantik, ketika ku lihat, aku langsung pergi menjauh dari dia, disana aku tertawa sendiri, ceweknya sama seperti dia, yang putih hanya mata dan giginya saja. Terbukti, kalau cantik itu relatif, bagi dia bak bidadari, bagiku bak kayu bakar. Itulah kehendak Tuhan. Ciptaan-Nya tidak sia-sia.
“Aku muslimah, tapi masih kurang taat, masih jarang menutup aurat, masih sering meninggalkan salat, tutur kataku terkadang kasar…”, Nah, kalau ini tidak relatif, ini mutlak. Semua sudah sepakat tadi, cantik relatif, kaya juga relatif, dan keluarga juga masih bisa diatur, tapi kalau agama dan attitude kamu masih kurang pas, ini yang perlu kamu perbaiki.
Kekayaanmu, bisa mengusir orang dari sekitarmu kalau kata-katamu menyakiti orang lain, kecantikanmu bisa menjadi pudar kalau tubuhmu dipamer kemana-mana, dan kaluargamu tidak ada artinya kalau kamu tidak menjaganya attitudemu.
Benar kata orang, akhlak itu nilainya 1, pintar itu nilainya 0, cantik itu nilainya 0, kaya itu nilainya 0. Kalau kamu bagus attitudenya, tapi tidak terpelajar, tidak cantik, dan tidak kaya, nilaimu 1. Kalau kamu bagus attitudenya, ditambah pintar, nilaimu jadi 10. Kalau kamu baik, pintar, dan kaya, nilaimu jadi 100. Tapi kalau kamu cantik, pintar, dan kaya, tapi attitude kamu nihil, nilai kamu cuma 000.
Makanya, Rasulullah berpesan “Carilah yang baik agamanya, maka kamu akan beruntung”. Cantik, umur 35 setelah punya anak dua, sudah jadi emak-emak. Kaya, kecelakaan atau dapat musibah, sekejap harta hilang. Agama dan akhlak, dibawa sampai mati, makin tua makin baik, makin tua makin taat, makin tua makin sholehah.
Itulah 4 kriteria, yang harus diperhatikan oleh semua orang tua dalam mendidik anak, oleh pemuda dalam mencari calon ibu anak-anak, dan oleh pemudi yang akan menjadi ibu anak-anak. Wallahu A’lam.
Penulis: Saef Alemdar