Setibanya dari haji, kita masih merasa dekan dengan Allah SWT, sehingga alangkah baiknya bila kebiasaan selama berhaji dilanjutkan sebelum datangnya rasa malas dan jemu yang membuat sirna haji kita bersama tiupan angin.
Berjuanglah agar kita tidak menjadi lemah sebagaimana ketika berjuang pada hari-hari kita berada di tempat yang suci tersebut.
Indikator kemabruran haji bisa dilihat dari aspek kehidupan sosial kemasyarakatan, antara lain;
- Menegakkan shalat berjamaah dan menjadi pelopor kemakmuran mesjid. Salah satu pendidikann penting dalam haji yang mengedepankan shalat berjamaah adalah perintah kepada para jamaah haji untuk melaksanakan shalat arbain di masjid nabawi yang bertujuan membiasakan para hujaj untuk selalu sigap melaksanakan shalat berjamaah di mesjid sekembalinya dari haji.
- Meningkat kepedulian terhadap orang yang lemah, menyantuni anak yatim dan fakir miskin. Memberi kepada yang membutuhkan.
- Menjenguk orang sakit dan takjiyah kepada yang meninggal. Seorang haji yang mendengar sanak saudara atau famili yang sedang menderita sakit atau meninggal dunia akan tergerak untuk menjengk dan takziah sebagaik tidak lanjut talbiyah yang sudah masuk kedalam hati bukan hanya sekedar mulut.
- Aktif memperjuangkan dakwah amar makruf dan nahi mungkar
- Tolong menolong terhadap saudara, kerabat dan tetangganya. Kebiasaan saling tolong menolong merupakan panggilan illahi yang terbiasa melakukan tolong memolong selama di tanah suci
- Mendamaikan orang yang berselisih. Sebagai duta Allah, seorang hujaj terpanggil untuk menjadi duta perdamaian yang mendamaikan orang berselisih. Jika seorang haji mendengar ada orang yang berselisih maka berita itu merupakan undangan Allah untuk mengislah dan menyambungkan kembali silaturahmi di antara mereka.
- Patuh melaksanakan perintah Allah khususnya meningkatkan kualitas Shalat sebagai dasar amar makhruf nahi mungkar.
- Konsekuen meninggalkan apapun yang diperintahkan Allah karena malu kepada Allah
- Gemar melaksanakan ibadah sunnah dan menjauhi amal yang makruh dan tidak bermanfaat.
- Meningkatkan rasa syukur dan tawakal.
- Memelihara akhlak terpuji
- Meningkatkan ibadah puasa dan membiasakan membaca Al-Quran.
- Memelihara kejernihan hati dan kejujuran sehingga tidak mudah terjerumus ucapan dan perbuatan maksiat yang merugikan orang lain.
- Bersemangat mencari ilmu dan mengembangkan potensi diri
- Cepat bertaubat ketika menyadari dirinya melakukan kesalahan
- Senantiasa bekerja keras untuk mencari nafkah untuk kebutuhan dirinya dan berusaha tidak membebani orang lain
“Dan orang-orang yang berjihad untuk mencari keridhaan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik” (QS: Al-Ankabut: 69)