Foto Oleh: Dede Fauzie Fathullah |
Jejaring sosial Facebook menolak permintaan penutupan akun fanspage Komunita Anti Islam. Repulika mencoba melapotkan penutupan group melalui fasilitas pengaduan di Facebook secara online tapi media sosial yang dimiliki Mark Zurkerberg tersebut tak bersedia menutup akun itu.
Dalam notifikasinya kepada Republika. Facebook menuliskan, “This gourp wasn’t removed. Group ini tidak dihapus”. Berikutnya detail pesan balasan Facebook yang diterima Republika sejak 10 Oktober.
“Terima kasih atas kesediaannya melaporkan dugaan pelanggaran atas peraturan standar komunitas kepada kami. Laporan anda sangat penting untuk membuat lingkungan yang lebih aman dan nyaman di Facebook. Janu telah mengevaluasi group yang Anda laporkan, namun bagi kami itu tidak menunjukkkan simbol kebencian atau simbol-simbol terlarang yang melanggar peraturan komunitas,” tulis Facebook.
Hingga hari ini, Komunitas Anti Islam ini sudah melibatkan belasan ribu pengguna Facebook. Sebagian mereka bergabung dengan group hanya untuk berkomentar dan meninta admin menutup segera halaman itu. Meski demikian, admin yang tidak diketahui identitasnya itu tetap saja mengunggah sejumlah foto dan kata-kata yang menghina agama.
Tak hanya meresahkan, akun tersebut juga mencatut nomor kontak telepon warga pengelola situ dapurbuku.com, Jonru, turut menjadi korban. Nomor telepon miliknya ditulis di timeline akutn tersebut sebagai kontak yang bisa dihubungi untuk berkonsultasi. “Ini bukan nomor mereka. Nomor saya dicatut disitu. Saya difitnah.” Ungkapnya.
Dikutip dari Harian Republika terbit 18 Oktober 2014.