Setelah sebelumnya Aceh berduka dengan meninggalnya Ulama Tgk H.Mukhtar Luthfi atau Abon Seulimum, dihari yang sama, hanya berselang beberapa jam setelah pemakaman Abon Seulimum, Ulama kharismatik Aceh Abuya DJamaluddin Al-Waly yang juga merupakan mertua dari KH Arifin Ilham meninggal dunia.
Melalui akun Facebook resminya, KH. Arifin Ilham menginformasikan kepada seluruh rakyat Indonesia dan memohon doa karna beliau dan Istri akan pulang ke Aceh untuk melayat ayahanda tercinta.
Berikut isi status yang dikutip dari halaman fanspage resmi beliau;
Assalaamu alaikum wa rahmatullah wa barkaatuhu.
Innaa lillah wa innaa ilaihi roojiuun, telah menghadap Allah malam ini, ulama kharismatik Aceh Besar mertua abang, Abuya Tgk. Djamaluddin Waly 71 tahun di pesantren Darussalam Labuhan haji Aceh Selatan. InsyaAllah wafat husnul khotimah wafat saat dikelilingi keluarga dan para santri senior diiringi dilepas menghadap Allah dg lantunan ayat ayat suciAlqur’an, sedang abuya terus berzikir tanpa putus sampai menghadap Allah.
Rasulullah bersabda, “Maut al-Alim mushibatun la tujbaru wa
tsulmatun la tusaddu, wa huwa najmun thamsun. Wa mautu qabilatin aisaru li min mauti alim”, “Meninggalnya ulama adalah musibah yang tak tergantikan, dan sebuah kebocoran yang tak bisa ditambal. Wafatnya ulama laksana bintang yang padam. Meninggalnya satu suku lebih mudah bagi saya daripada meninggalnya satu orang ulama” (HR al-Thabrani).
Rasulullah bersabda, “Khudzu al-ilma qabla an yadzhaba! Qalu: Ya Rasulallah, wa kaifa yadzhabu? Qala: Inna dzahaba al-ilmi dzahabu hamalatihi”, “Pelajarilah ilmu sebelum ilmu pergi! Sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin ilmu bisa pergi? Rasulullah menjawab: Perginya ilmu adalah dengan perginya (wafatnya) orang-orang yang membawa ilmu (ulama)” (HR al-Thabrani).
Imam al-Ghazali berkata, “Idza mata al-’Alimu tsaluma fi al-Islam
tsulmatun la yasudduha illa khalafun minhu”, “Jika satu ulama wafat, maka ada sebuah lubang dalam Islam yang tak dapat
ditambal kecuali oleh generasi penerusnya” (Ihya Ulumiddin).
ALLAHUMMA ya Allah rahmatilah, ampunilah, maafkanlah abuya kami, guru kami yg mulia yang berjuang dalam Syariat dan Sunnah Nabi Muhammad, terimalah semua amal ibadah mulia guru kami, jadikanlah kuburan guru kami sebagai Taman SyurgaMu, sewafatnya guru kami, hadirkan ulama pejuangMu, pewaris para nabiMu melanjutkan perjuangan guru kami yang mulia sebagai “waratsatul anbiyai” pewaris para nabi, yang berjuang dg keteladanan, sabar, kasih sayang, dan doa doa di penghujung malamnya selalu kita sebagai umatnya, murid muridnya yang selalu diikutsertakan dalam munajatnya. …aamiin